SEKILAS TENTANG MINYAK PELUMAS
Pelumas dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang berada atau
disisipan diantara dua permukaan yang bergerak secara relatif agar
dapat mengurangi gesekan antar permukaan tersebut. Tidak diketahui
dengan pasti kapan Pelumas mulai digunakan, namun bermacam bentuk
bearing telah ditemukan di Timur Tengah beberapa ribu tahun sebelum
masehi. Konsep pelumas sudah mulai sejak itu walaupun hanya menggunakan
air. Pelumas modern pada saat ini sudah sangat khusus dan kompleks.
Minyak dasar dari minyak bumi secara konvensional sudah tidak dapat
lagi memenuhi kebutuhan peralatan-peralatan modern, khususnya untuk
pemakaian pada temperature tinggi, serta penambahan bahan sintetis atau
bahan dasar minyak bumi yang sudah diproses sekarang ini sudah cukup
banyak digunakan pada kendaraan penumpang. Di waktu yang akan datang,
kebanyakan minyak dasar harus digunakan hampir secara keseluruhan
dengan minyak dasar sintetis atau minyak dasar dari minyak bumi dengan
cara pemrosesan baru.
Fungsi Minyak Pelumas.
Fungsi-fungsi dasar pelumas tentu saja adalah mengurangi gesekan
dan mencegah wear. Dalam realitanya, pelumas harus juga dapat memenuhi
faktor lainnya yang juga vital dalam pengoperasian peralatan.
Mercedes-Benz sebagai manufaktur otomobil dan engine telah membuat
list, lebih dari 40 sifat-sifat yang diperlukan agar dapat memenuhi
persyaratan sebagai engine oil. Minyak pelumas yang khusus seperti
minyak hidrolik dan minyak transmisi juga mempunyai persyaratan lainnya
yang harus dipertimbangkan, sedangkan produk padatan atau semi-padatan
seperti gemuk juga mempunyai persyaratan khusus dan diukur dengan cara
yang lain pula. Sifat-sifat pelumas yang diharapkan yaitu dapat
menimbulkan aspek positif (seperti mencegah wear dll.) sedangkan sifat
yang tidak diharapkan yaitu menimbulkan aspek negatif (seperti minyak
menyebabkan bagian-bagian engine terkorosi dll.). Sifat-sifat positif
pelumas secara praktis untuk pelumasan kendaraan adalah sebagai
berikut:
Mengurangi gesekan - Dengan mengurangi gesekan berarti akan mengurangi
juga energy dan juga mengurangi pemanasan lokal.
Mengurangi wear - Adalah suatu kebutuhan menjaga peralatan agar tetap
bisa beroperasi untuk periode yang lama dan bekerja secara efisien.
Pendingin - Di dalam engine, pelumas juga berfungsi sebagai zat penukar
panas antara bagian-bagian yang terpanasi akibat pembakaran (misal:
piston) dan sistem pelepas panas (misal: jacket pendingin dll.). Pada
sistem yang lain, pelumas sebagai pelepas panas dari hasil gesekan atau
kerja mekanik lainnya.
Anti korosi - Baik dari hasil degradasi pelumas atau akibat kontaminasi
hasil pembakaran, pelumas bisa bersifat asam dan menjadikan korosi pada
logam. Adanya uap air dapat juga menyebabkan karat pada besi. Oleh
sebab itu pelumas harus bisa menanggulangi efek-efek tersebut.
Pembersih - Pelumas juga sebaiknya bisa mencegah terjadinya fouling
serpihan-serpihan yang dihasilkan dari proses mekanis, dari hasil
degradasi pelumas itu sendiri maupun dari hasil proses pembakaran. Apa
yang disebut deposit adalah seperti karbon padat, varnish atau endapan.
Ini dapat mengganggu pengoperasian alat. Kasus ekstrem adalah ring
piston tidak bisa bergerak, dan aliran minyak tersumbat, hal ini bisa
terjadi jika minyak pelumas tidak mampu mencegah hal ini. Pencegahan
deposit dan juga dispersi kontaminan termasuk dalam kategori ini.
Seal - Minyak pelumas seharusnya dapat juga menjadi seal antara piston
dan silinder (piston ke ring dan ring ke dinding silinder).
Untuk mendapatkan fungsi-fungsi tersebut di atas berdasarkan tinjauan
ekonomi, pelumas haruslah mempunyai sifat-sifat tertentu sesuai dengan
alat dimana pelumas itu digunakan. Perlu ada kesesuaian antara
persyaratan-persyaratan yang saling bertentangan, beberapa batasan
negatif terangkum sebagai berikut dibawah ini, pelumas tidak boleh:
Mempunyai viskositas yang terlalu rendah. Hal ini akan memungkinkan
kontak antara logam dengan logam menyebabkan terjadinya wear serta
dapat meningkatkan lepasnya/hilangnya pelumas.
Mempunyai viskositas yang terlalu tinggi. Hal ini akan meningkatkan
tenaga dan, dalam kasus engine, dapat menyulitkan pada saat start.
Mempunyai indeks viskositas yang terlalu rendah. Hal ini berarti bahwa
lapisan film pelumas tidak terlalu tipis pada saat temperatur tinggi
(atau tidak terlalu tebal pada saat temperatur rendah).
Terlalu mudah menguap. Tingkat penguapan tinggi (high volatility) akan
menyebabkan tingkat konsumsi pelumas naik akibat teruapkannya kandungan
ringan dari pelumas tersebut.
Berbusa saat digunakan. Jika berbusa, minyak akan kehilangan sifat
pelumasannya, dan/atau berkurangnya minyak itu sendiri dari engine.
Menjadi tidak stabil karena terhadap oksidasi ataupun reaksi kimia.
Pelumas engine ditujukan untuk temperatur tinggi dan juga mencegah
kontaminasi asam atau zat kimia lainnya. Minyak pelumas haruslah tahan
terhadap hal ini agar pelumas tersebut tetap awet.
Merusak komponen sistem emisi, coating ataupun seal. Unjuk kerja
konverter katalis dapat terdegradasi oleh pelumas yang tidak stabil
atau menggunakan additive yang tidak sesuai. Beberapa peralatan
menggunakan cat atau coating dan kebanyakan mempunyai sifat sebagai
seal. Bahan-bahan ini dapat terdegradasi secara serius oleh pelumas.
Menghasilkan deposit dari residu. Jika minyak pelumas mengalami
dekomposisi karena adanya logam yang padas (misalnya; ring dalam suatu
zona). Kondisi seperti ini dapat menghasilkan produk-produk oksidasi
yang berpolimerisasi membentuk lapisan kuning atau cokelat yang
diketahui sebagai "varnish" atau "lacquer". Ini lama-lama akan
bertambah terus dan kemudian terjadi karbonisasi sehingga menjadi
Carbon padat. Deposit ini akan menggangu gerak pada bagian yang
seharusnya bisa secara bebas gerakannnya (misal, ring piston). Selain
tidak memproduksi deposit pada bagian yang bergerak engine, pelumas
juga sebaiknya tidak menghasilkan deposit di ruang pembakaran. Ini
mendorong terjadinya penyulutan awal (pre-ignition).
Beracun atau bau tak sedap. Hal ini diperlukan untuk kenyamanan dan
kesehatan pengguna.
Sangat mahal. Hal ini sering menjadi kendala, bukan karena pelumas yang
mahal tidakberguna dilihat dari sisi ekonomi pengoperasian engine,
tetapi karena kompetisi antar penyalur, sehingga beban harga tetap akan
terkena ke pengguna.
Link yang relevan :
www.io.ppi-jepang.org/article.php?id=109
www.depkominfo.go.id/library/cap/hasilcari.jsp?method=similar&que ...
www.evalube.com/faq.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar